Mengenal Perkutut Katuranggan: Ciri, Jenis, dan Filosofi di Balik Burung Bertuah

Perkutut merupakan burung yang dikenal bukan hanya karena suaranya yang merdu, tetapi juga karena kepercayaannya dalam tradisi Jawa dan Nusantara. Salah satu konsep yang banyak dikenal dalam dunia perkutut adalah katuranggan, sebuah istilah yang mengacu pada bentuk fisik burung yang dipercaya memiliki nilai magis atau bertuah. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif apa itu perkutut katuranggan, jenis-jenisnya, serta filosofi yang ada di balik burung ini. Baca juga: Mitos Seputar Burung Perkutut: Simbol Keberuntungan atau Hewan Gaib?

Apa Itu Perkutut Katuranggan?

Katuranggan berasal dari bahasa Jawa yang berarti ciri atau karakter fisik yang dipercaya memiliki makna tertentu. Dalam konteks perkutut, katuranggan mengacu pada ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh burung tersebut, baik dari bentuk fisik maupun perilakunya, yang dipercaya membawa keberuntungan, kewibawaan, atau perlindungan kepada pemiliknya.

Di kalangan pecinta perkutut, katuranggan adalah salah satu kriteria penting dalam memilih burung perkutut, di samping kicauan yang bagus. Selain itu, katuranggan perkutut sering kali dijadikan penanda atau simbol kepercayaan terhadap nasib baik dan kebijaksanaan.

Jenis-Jenis Perkutut Katuranggan yang Paling Dicari

Berikut ini beberapa jenis perkutut katuranggan yang banyak diburu oleh kolektor maupun pecinta perkutut, lengkap dengan ciri-ciri dan filosofi yang melekat pada masing-masing jenisnya:

1. Perkutut Songgo Ratu

Mengenal Perkutut Katuranggan

Ciri-ciri:

  • Songgo Ratu memiliki ciri khas pada jambulnya yang menonjol di bagian belakang kepala, seolah-olah "menyokong" atau mendukung ratu.

Filosofi:

  • Burung ini dipercaya membawa kewibawaan, kekuatan, dan kehormatan kepada pemiliknya. Para pengusaha, pejabat, atau pemimpin sering kali memelihara perkutut ini untuk meningkatkan aura kepemimpinan dan karisma.

2. Perkutut Lurah atau Perkutut Rojo

Ciri-ciri:

  • Perkutut ini ditandai dengan garis hitam yang melingkar di sekitar lehernya, menyerupai kalung atau lurah. Tampilannya sederhana namun berwibawa.

Filosofi:

  • Perkutut Lurah dipercaya membawa keberkahan, kelancaran rezeki, dan perlindungan bagi pemiliknya. Biasanya, burung ini dicari oleh orang-orang yang menginginkan stabilitas ekonomi dan kesehatan dalam hidupnya.

3. Perkutut Buntel Mayit

perkutut buntel mayit
ilustrasi perkutut buntel mayit

Ciri-ciri:

  • Memiliki warna bulu yang lebih gelap, terutama pada bagian sayap yang terlihat seperti “terbungkus” atau membungkus tubuhnya.

Filosofi:

  • Burung ini dipercaya memberikan perlindungan terhadap bencana atau kesialan. Meskipun tampilannya sederhana, kepercayaan terhadap burung ini sangat kuat, terutama di kalangan orang-orang tua yang meyakini perlindungannya.

4. Perkutut Putih (Albino)

Mengenal Perkutut Katuranggan albino

Ciri-ciri:

  • Sesuai dengan namanya, perkutut ini memiliki warna bulu yang putih bersih, sesuatu yang sangat langka ditemukan pada perkutut biasa.

Filosofi:

  • Burung perkutut albino dianggap memiliki energi positif yang sangat besar. Filosofi di balik perkutut ini adalah pembersihan jiwa, ketenangan batin, serta membawa kedamaian dalam hidup. Burung ini sering kali dipelihara oleh orang-orang yang mencari ketenangan spiritual.

5. Perkutut Pendowo Limo

Mengenal Perkutut Katuranggan pendowo limo

Ciri-ciri:

  • Pendowo Limo dikenal dengan lima tanda garis di bulunya, yang mewakili lima ksatria dalam cerita Mahabharata.

Filosofi:

  • Perkutut ini melambangkan keberanian, keadilan, dan kemenangan. Cocok untuk mereka yang membutuhkan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Filosofi Katuranggan dalam Budaya Jawa

Katuranggan perkutut bukan hanya sekadar fenomena di dunia pecinta burung. Dalam budaya Jawa, katuranggan perkutut dianggap sebagai manifestasi dari ajaran kepercayaan kuno yang menghubungkan manusia dengan alam dan kekuatan-kekuatan gaib. Berikut beberapa nilai filosofis yang terkandung dalam katuranggan:

  1. Simbol Keharmonisan Alam: Perkutut dianggap sebagai simbol keseimbangan antara dunia manusia dan alam semesta. Katuranggan yang dimiliki perkutut dianggap sebagai representasi dari kekuatan alam yang menjaga harmoni dalam kehidupan pemiliknya.

  2. Pewaris Nilai Leluhur: Banyak orang percaya bahwa merawat perkutut katuranggan adalah salah satu cara untuk menjaga warisan leluhur. Keturunan perkutut bertuah dianggap memiliki nilai spiritual yang tinggi dan bisa diwariskan dari generasi ke generasi.

  3. Perlambang Keberuntungan dan Keselamatan: Berbagai jenis katuranggan dipercaya memberikan keberuntungan dan perlindungan terhadap pengaruh negatif. Sebagian pecinta perkutut bahkan percaya bahwa burung bertuah ini mampu menolak bala dan melindungi pemiliknya dari marabahaya.

Cara Memilih Perkutut Katuranggan yang Baik

Memilih perkutut katuranggan bukan hanya soal melihat bentuk fisik burung, tetapi juga melibatkan intuisi dan keyakinan. Berikut beberapa tips dalam memilih perkutut katuranggan yang baik:

  • Amati Ciri Fisik: Pastikan burung memiliki ciri-ciri fisik yang jelas sesuai dengan jenis katuranggan yang diinginkan. Jangan ragu untuk meminta pendapat dari para ahli atau sesama pecinta perkutut.

  • Perhatikan Suara: Meskipun katuranggan lebih menekankan pada bentuk fisik, suara burung tetap penting. Burung dengan kicauan merdu biasanya lebih disukai dan dianggap lebih bertuah.

  • Rasakan Energi Burung: Banyak orang percaya bahwa burung bertuah akan memberikan "getaran" atau energi positif ketika didekati. Rasakan intuisi Anda saat memilih burung.

Kesimpulan

Perkutut katuranggan adalah salah satu warisan budaya Nusantara yang hingga kini masih dipercayai oleh banyak orang, terutama di kalangan pecinta burung. Memilih dan merawat perkutut katuranggan dengan baik bukan hanya soal keindahan fisik atau suara burung, tetapi juga tentang keyakinan terhadap nilai-nilai spiritual yang dibawanya. Jika dirawat dengan tepat, perkutut ini diyakini akan membawa keberuntungan, perlindungan, dan kewibawaan kepada pemiliknya.

Post a Comment for "Mengenal Perkutut Katuranggan: Ciri, Jenis, dan Filosofi di Balik Burung Bertuah"